Ridhatullah Assya'bani, M. Ag |
“Dalam
dunia pendidikan, penguasaan keilmuan sangat penting, namun keterampilan
personal (personal skill performance) juga tidak kalah pentingnya untuk mampu
menyampaikan ilmu dengan cara yang efektif dan berkesan bagi para santri,” ujar
Ridhatullah dalam penyampaian materinya. Ia menekankan pentingnya
mengintegrasikan keterampilan kepribadian yang beragam agar calon pengajar
dapat menjadi sosok yang tidak hanya berwawasan luas tetapi juga menginspirasi
para santri.
Menumbuhkan
Kompetensi Keilmuan dan Keterampilan Personal
Materi
pelatihan dan pendampingan ini mencakup beberapa aspek yang dirancang khusus
untuk memenuhi kebutuhan pengajaran di lingkungan pondok pesantren. Di
antaranya adalah peningkatan kompetensi dalam mata pelajaran pokok keagamaan,
seperti Al-Qur’an, Hadits, Fiqih, dan Bahasa Arab. Selain itu, metode
pembelajaran interaktif juga diperkenalkan agar para calon pengajar dapat
menciptakan suasana belajar yang dinamis, sehingga menarik minat para santri
dalam memahami pelajaran dengan lebih mudah.
Di
luar aspek akademik, pelatihan ini menyoroti pentingnya keterampilan personal
seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, pengendalian emosi, dan
kemampuan memotivasi. Ridhatullah menggarisbawahi, “Keterampilan personal ini
menjadi pilar penting dalam mengasah kepribadian seorang guru yang dapat
menjadi teladan bagi santri.” Menurutnya, kepribadian seorang guru akan menjadi
panutan, sehingga karakter yang baik akan tertanam secara alami di dalam diri
santri. Oleh karena itu, peserta pelatihan tidak hanya diajak untuk belajar
teknik mengajar, tetapi juga diajak untuk merefleksikan dan mengembangkan
karakter mereka sendiri.
Sesi
Praktik dan Evaluasi
Setiap
peserta diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung dalam mengajar,
di mana mereka diminta untuk menyiapkan materi, menyampaikan pelajaran, dan
kemudian mendapatkan masukan dari para mentor serta peserta lain. Sesi ini
memberikan pengalaman nyata bagi calon mudarris dan mudarrisah dalam menghadapi
tantangan di dalam kelas. Mereka dihadapkan pada simulasi pengajaran dengan
berbagai karakteristik santri, yang tentunya menambah wawasan dan keterampilan
para calon pengajar dalam menangani dinamika kelas.
Setelah
sesi praktik, diadakan sesi evaluasi di mana setiap calon pengajar diberikan
feedback secara mendalam tentang kelebihan dan aspek yang perlu diperbaiki.
“Tujuan dari evaluasi ini adalah agar setiap peserta dapat memahami kekuatan
dan kelemahan mereka secara objektif dan lebih siap ketika nanti benar-benar
mengajar,” tambah Ridhatullah.
Persiapan
Menuju Tahun Ajaran Baru
Kegiatan
ini merupakan bentuk komitmen Pondok Pesantren Terpadu Nurul Musthofa untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan berbobot, baik dari sisi
pengajaran materi keislaman maupun dari pendekatan pembentukan karakter. Dengan
adanya pelatihan ini, diharapkan para calon pengajar mampu menjadi sosok
teladan bagi para santri dan berperan dalam membentuk generasi yang tidak hanya
berilmu, tetapi juga berakhlak mulia.
Ridhatullah Assya'bani, M. Ag |
Dengan adanya pendampingan intensif ini, Pondok Pesantren Terpadu Nurul Musthofa berharap bahwa calon mudarris dan mudarrisah yang telah mengikuti pelatihan akan mampu memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencerdaskan para santri, baik dari segi intelektual maupun spiritual.
Ridhatullah Assya'bani, M. Ag |
0 Komentar