Dewasa ini informasi tentang dunia di sekitar
kita tidak terbatas pada media cetak. Di era digital ini, informasi tentang
dunia di sekitar kita telah tampil dalam wujud yang berbeda (visual dan audio)
dan lebih kompleks. Selain intensitas informasi digital tersebut yang semakin
besar, tidak mudah kita bisa memahami makna informasi digital tersebut secara
langsung. Seperti halnya literasi dalam konteks media cetak, kita menginginkan
anak didik kita memiliki kemampuan literasi dalam media digital. Di Indonesia
beberapa lembaga pendidikan khususnya di kota-kota besar mulai melirik TIK.
Tetapi pertanyaannya adalah apakah TIK benar-benar menjadi alat yang tepat bagi
lembaga pendidikan untuk mencapai sasaran atau tujuan pembelajaran? Beberapa
kajian tentang penerapan TIK di dalam pendidikan memang memberi harapan bagi
dunia pendidikan dalam rangka percepatan peningkatan kualitas pembelajaran
peserta didik.
Untuk
mendukung hal ini, Analog Teacher of Learning mengadakan Diklat
Pendidikan Nasional dengan mengusung tema “Digitalisasi Pendidikan: Membangun Literasi Digital bagi Pendidik dan
Peserta Didik”, dengan rangkaian acara selama 4 hari yaitu
tanggal 26 sampai 29 Mei 2025 dengan sepuluh orang narasumber dari berbagai
perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu pemateri adalah dosen dari STIQ
Amuntai yaitu Hikmatu Ruwaida, M.Pd yang memberikan materi pada tanggal 28 Mei
2025 dengan judul Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Pembelajaran.
Hasil riset
telah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan dari penggunaan media belajar
berbasis TIK sangat bergantung pada bagaimana TIK itu digunakan dengan benar.
Maka penggunaan TIK itu
menjadi penting ketika guru mampu memanfaatkan TIK untuk mendorong siswa
berlatih. TIK juga akan
menjadi sangat penting ketika guru mampu memanfaatkan TIK untuk memberikan
timbal balik (feedback) terhadap kinerja atau pekerjaan siswa. Oleh
sebab itu, TIK akan menjadi sangat penting, ketika guru mampu
memanfaatkan fitur informasi yang beragam melalui fitur multimedia serta
ketika guru mampu menggunakan teknologi untuk menciptakan kegiatan kegiatan
yang memancing untuk melatih dan menyampaikan daya pikir kritis mereka. Memperkuat
literasi di kelas melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti memanfaatkan TIK untuk kegiatan
pembelajaran, memberikan tugas digital, dan menyediakan akses ke berbagai
sumber informasi online. Guru juga dapat menggunakan TIK untuk meningkatkan minat baca dan
menulis siswa, misalnya dengan menyediakan e-book, platform diskusi
online, dan aplikasi kreatif.
Narasumber juga menyampaikan bahwa teknologi
komunikasi dan informasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
adalah mengakses, mengumpulkan, mengolah dan menampilkan atau menyampaikan
pesan baik tertulis maupun visual dengan menggunakan teknologi. Teknologi yang
digunakan termasuk perangkat keras (komputer) dan aplikasi perangkat lunak,
koneksi internet, infrastruktur jejaring lokal. TIK merupakan media yang sangat
ampuh (powerful) dalam merekayasa informasi.
0 Komentar