Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Penguatan Literasi digital di Sekolah Dasar

DIKLAT PENDIDIKAN NASIONAL
Upaya peningkatan literasi di SD menjadi sangat penting karena SD menjadi pondasi bagi gerakan literasi berikutnya, yaitu di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Salah satu upaya penguatan melek literasi tersebut di tingkat SD adalah penguatan literasi digital. Literasi digital merupakan satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai siswa pada zaman sekarang. Literasi digital yang diterapkan di Sekolah Dasar (SD) berhubungan erat dengan pengimplementasian dari pencanangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang sudah dijalankan pemerintah. Secara umum pencanangan gerakan literasi sekolah merupakan hasil refleksi terhadap evaluasi pencapaian melek literasi rata-rata penduduk Indonesia dalam kategori rendah jika dibandingkan dengan negara peserta Asean. Literasi lebih sekadar dari membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 kemampuan ini disebut dengan sebagai literasi informasi Untuk mendukung hal ini, Analog Teacher of Learning mengadakan Diklat Pendidikan Nasional dengan mengusung tema Literasi dan Numerasi sebagai Daya Saing Peserta Didik dengan rangkaian acara selama 4 hari yaitu tanggal 23, 24, 25 dan 26 Agustus 2023 dengan enam narasumber dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu pemateri adalah dosen dari STIQ Amuntai yaitu Hikmatu Ruwaida, M.Pd yang memberikan materi pada tanggal 24 Agustus 2023 dengan judul Penguatan Literasi digital di Sekolah Dasar. 

Literasi digital di SD merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan baik, benar, dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi pembelajaran, mencari solusi masalah, menyelesaikan tugas belajar, serta mengkomunikasikan berbagai kegiatan belajar dengan insan pembelajaran lainnya. Penguasaan terhadap keterampilan pembelajaran Abad-XXI ditandai dengan keterampilan untuk menggunakan teknologi digital, menggunakan alat komunikasi atau jaringan, serta keterampilan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan dan menciptakan informasi. (Bell and Shank; 2008)

Karakteristik pembelajaran abad 21 yakni era revolusi pengetahuan seperti sekarang ini, menjadi tantangan besar bagi para pendidik untuk selalu membuka wawasan dan pengetahuan terhadap percepatan perkembangan IPTEK yang berpengaruh pada proses pembelajaran. Maka dari itu proses pembelajaran pun hendaknya juga diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni. Selain memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan dalam belajar juga diperlukan untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang.

Literasi digital di Sekolah Dasar telah bergeser dari literasi baca tulis konvensional dengan menggunakan media cetak ke media elektronik yang lazim disebut literasi digital. Sebagai contoh banyak guru mengajar di sekolah sudah membiasakan anak didiknya yang membawa smartphone dengan memberi tugas yang bisa dicari sumbernya dari digital, yaitu dengan mengakses google. Literasi digital di Sekolah dasar (SD), bukan hanya menggunakan internet untuk mencari informasi atau hiburan. Literasi seharusnya menjadi sarana untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam berpikir secara analitis, sintesis, analisis, kritis, imajinatif, dan kreatif. Oleh karena itu, implementasi literasi digital di Sekolah Dasar menjadi penting untuk mencapai kesadaran semua pemangku kepentingan dalam memandang kemampuan literasi sebagai ukuran kemajuan sebuah bangsa. Implementasi literasi digital dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang menarik dengan menggunakan sumber digital. Literasi digital dapat dijadikan rujukan sosial untuk menunjang pembelajaran


Posting Komentar

0 Komentar