Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

PALESTINA ANTARA PRAHARA & KEKUATAN

   Sebagai umat Islam yang memiliki  ghîrah terhadap agamanya mengharuskan tergerak  dengan  terjadinya  agresi  brutal  militer  ziones  Israel  terhadap  rakyat  Gaza Palestina  yang  telah  menyebabkan  lebih dari  20  ribu  syuhada telah  syahid,  sebagian besar  adalah  anak-anak  dan  wanita.  Ketangguhan  rakyat  Gaza  terhadap  gempuran- gempuran ziones Israel telah memberikan banyak cerita inspiratif bagi  dunia tentang makna mempertahankan kebenaran sebagai pemilik sah tanah Palestina. Pengetahuan terhadap  Palestina  merupakan  bagian  dari  aqidah  umat  Islam,  karena  di  Palestina terdapat masjid Aqsha yang menjadi kiblat pertama Rasulullah di saat beliau hijrah ke Madinah. Di tempat ini pula Rasulullah melakukan perjalan Mi`raj bertemu Allah untuk menerima kewajiban shalat lima waktu.

    Pada tanggal 3 Desember 2023 Rumah Qur`an Al-Majiedy yang beralamat di jalan Abdul Hamidan RT 08 mengadakan kajian tentang Palestina dengan tema “Ada Apa  dengan  Paletina  ?  Mengenal  Lebih  Jauh  Tentang  Sejarah  dan  Perjuangan Palestina”  yang  juga  dilanjutkan  dengan open  donasi  untuk  rakyat  Palestina.  Rumah Qur`an  Al  Majiedy  mengundang  Dr.  Nashrullah  Muhammad  Atha,  Lc,  M.H.I  untuk menyampaikan materi tentang perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan hak mereka terhadap bumi Palestina yang dirampas oleh penjajah ziones Israel. 

  Membaca Palestina dalam perspektif historis kontemporer tentang keberhakan terhadap  bumi  Palestina  bisa  dibaca  dari  adanya  keinginan  kalangan  ziones Internasional agar komunitas Yahudi memiliki tanah yang menyatukan mereka, maka disepakatilah  Palestina  sebagai  bumi  yang  dijanjikan.  Sebagai  pendidri  Ziones, Theodere Herzel disebutkan pernah bertandang menemui Sultan Abdul Hamid II untuk meminta  kepada  Sultan  agar  komunitas  Yahudi  diizinkan  untuk  tinggal  di  bumi Palestina  dengan  imbalan  yang  sangat  menggiur.  Akan  tetapi  dengan  tegas  Sultan Abdul Hamid menolaknya  sembari mengatakan, “Jika Daulah Khilafah Utsmaniyah dimusnahkan pada suatu hari, maka mereka boleh mengambil Palestina tanpa dibayar. Akan tetapi sementara aku masih hidup, aku lebih rela menusukan pedang ke tubuhku dari  pada  melihat  tanah  Palestina  dikhianati  dan  dipisahkand  dari  Daulah Ustmaniyah”. 

   Kekalahan  blok  timur  dari  sekutu  yang  dipimpin  Inggris  pada  perang  ke  I menjadikan  Palestina  dicaplok  oleh  Inggris  pada  tahun  1918  yang  didahului  oleh Dekralasi Balfour pada tanggal 2 November 2017 yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri  Inggris  yang  Bernama  Arthur  James  Balfour  yang  berbunyi,  “Pemerintah 

    Bratania Raya melihat dengan simpati pendirian tanah air nasional bagi bangsa Yahudi di  Palestina”. Setahun sebelum berdirinya negara Israel,  PBB mengeluarkan resolusi 181 tahun 1947 dengan membagi bumi Palestina menjadi 3 bagian kepemilikan, 54 % milik Yahudi, 45 5 milik Arab dan 1 % menjadi kawasan internasional. Legalitas PBB ini menjadi pintu masuk migrasi komunitas Yahudi secara massif ke  bumi Palestina. Penderitaan  rakyat  Palestina  semakin  berat  ketika  Yahudi  mendirikan  negara  Israel pada tanggal 14 Mei 1948 yang kemudian dilanjutkan dengan kekalahan negara-negara Arab dalam perang pertama Arab dengan Israel sehari setelah Israel memproklamirkan berdirnya negara ziones. Dengan kemenangannya, Israel berhasil menguasia 70 % bumi Palestina. 

   Ditengah  kelemahan  bangsa  Arab  dalam  menghadapi  hegemoni  Israel, perjuangan  rakyat  Palestian  tidak  pernah  pupus.  Kebangkitan  perjuangan  rakyat Palestina  kembali  bangkit  dengan  adanya  momentum  intifadah  yang  meletus  pada tahun 1987. Pergerakan perlawanan ini semakin menguaat dengan berdirinya Harakah Muqawah  Islamiyah  (HAMAS)  yang  didirikan  oleh  Syekh  Ahmad  Yasin  dengan menjadi  kota  Gazi  sebagai  basis  perlawanan  terhadap  ziones  Israel.  Syekh  Ahmad Yasin,  Gaza  dan  Hamas  menjadi  kesatuan  yang  tidak  bisa  dipisahkan.  Dari tarbiyah Sykeh  Ahmad  Yasin,  Hamas  menjadi  satu  pergerakan  Islam  Palestina  yang  berhasil melakukan perlawanan terhadap invansi Israel ke Jalur  Gaza.  Serangan militer Israel ke Jalur Gaza tidak pernah perhasil, dimulai dari perang 27 Desember 2008 sampai 18 Januari 2009, dilanjutkan dengan perang 14 – 22 November 2014 kemudian perang dari 8 Juli sampai 26 Agustus 2014 dan sekarang perang yang dikenal “Badai Aqsah” yang dimulai  dari  7  Oktober  sampai  hari  yang  ke  86  Israel  tidak  pernah  menguasai  Jalur Gaza. Dalam pesannya, Syekh Ahmad Yasin menyebutkan bahwa kejayaan Islam akan terwujud  dan  umat  Islam  akan  menjadi  pemimpin  dunia  ketika  umat  Islam  berhasil mendidik diri mereka dengan iman melalui pengamalan pesan-pesan Qur`an dan hadits- hadits  Rasulullah  kemudian  dilanjutkan  dengan  pengusaan  ilmu  pengetahuan  dan akhlak.

Posting Komentar

0 Komentar