Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengenalan perguruan tinggi yang bertujuan membekali para santriwati dengan wawasan dan motivasi untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Tak hanya sekadar mengenal kampus, mereka juga disuguhkan pemahaman akan pentingnya menjadi muslimah berilmu yang mampu berkontribusi untuk umat dan bangsa.
Acara ini dibuka oleh Dr. H. Muh Haris Zubaidilah, SQ., M.Pd. selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STIQ Rakha Amuntai dan dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Dr. Husin, M.Pd., Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIQ Rakha. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa pendidikan tinggi adalah jembatan menuju masa depan gemilang, terutama bagi generasi muda muslimah yang ingin mengabdikan ilmu dalam bingkai nilai-nilai keislaman.
Tak kalah menggugah, H. Abdiansyah, S.Pd.I., MM., Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM), menyampaikan peran strategis STIQ dalam mencetak sarjana Qur’ani—lulusan yang tak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kokoh secara spiritual dan sosial.
Para ketua program studi pun hadir menyemarakkan acara dengan pemaparan menarik seputar masing-masing jurusan. Di antaranya M. Ahim Sulthan Nurudaroini, M.Pd. (PBA), Haji Hamli, M.Pd. (PGMI), dan Dony Ahmad Ramadhani, M.Pd.I., MM. (IAT). Mereka menyampaikan berbagai peluang karier, program unggulan, hingga lingkungan belajar yang mendukung pengembangan akademik dan karakter islami.
Hadir pula tokoh-tokoh akademik lainnya, seperti H. Mahmudin, Lc., M.H., dan M. Syihabuddin, M.Pd., yang menambahkan semangat dengan motivasi dan pandangan mendalam tentang pentingnya menuntut ilmu di perguruan tinggi berbasis keislaman.
Kegiatan ini disambut hangat oleh para dewan guru MA Nipi Rakha yang turut mendampingi. Mereka mengapresiasi inisiatif STIQ Rakha dalam membuka ruang inspirasi bagi para santriwati untuk mulai merancang masa depan mereka sejak dini.
Dengan penuh antusias, para santriwati mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir. Harapannya, kunjungan ini tak sekadar menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi titik awal perjalanan panjang menuju impian—menjadi generasi Qur’ani yang siap membawa perubahan.
0 Komentar