Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

PROGRAM MEMBUMIKAN AL QUR’AN DALAM HATI DI SIT IHSANUL AMAL

Jum'at, 22 April 2022 di SIT Ihsanul Amal, ALHAMDULILLAH, Ramadhan penuh kesyukuran diberi kesempatan untuk belajar di majelis ilmu. Tema yang diusung adalah “Program Membumikan Al Qur’an dalam Hati”. Membumikan Al Qur’an adalah bagaimana pribadi seorang muslim bisa mengamalkan nilai-nilai Al Qur’an pada realitas kehidupan sehari-hari. Menjadikan Al Qur'an sebagai lampu/kompas hidup dalam bergerak. 


Saat kajian tersebut Ustaz Muhammad Haris Zubaidillah - salah satu dosen STIQ Amuntai -  mengutarakan dalam pembelajaran Al Qur’an juga mengenal istilah taksonomi. Terbayang di kepala saya tentang Taksonomi Blomm dan Taksonomi Aderson yang biasa saya kenal dalam mata pelajaran pada umumnya. Bedanya dalam bahasan pembelajaran Al Qur’an dikenal dengan istilah “maratib”. 


Maratib atau taksonomi adalah usaha pengelompokan levelisasi yang disusun dan diurutkan berdasarkan keunikan bidang tertentu yang menjadi salah satu aspek pertimbangan untuk menerapkan pada tatanan praktisnya untuk mencapai kepada tujuan yang diinginkan. Hal ini sejalan dengan sistem pembelajaran yang dilakukan oleh Wafa. 


Pembagian taksonomi atau maratib tersebut diambil dari analisa Kitab Ulama terkemuka yaitu Syekh Yusuf Al Qardhawi dalam Kitab “Kaifa Nata’allamu bil Qur’an”. Berikut menurut Ustaz Haris pembagian maratibnya :

1. Level (Cognitif System)/ integrasi pemanggilan pengetahuan : Menghapalnya, membacanya dan mendengarkannya

2. Level (Cognitif & Metacognitif System)/ integrasi tadabbur, analisis : Memahami bacaan terjemah Al Qur’an dan tafsirnya

3. Level (Self System)/ integrasi takhassyu’ dan sistem diri : Mengikuti petunjuk yang ada di dalam Al Qur’an, mengamalkannya dalam realitas kehidupan serta mendakwahkannya kepada orang lain


Itulah levelisasi taksonomi dalam berinteraksi dengan Al Qur’an. Semoga menjadi jalan kebaikan bagi kita dan Allah meridhai setiap langkah serta niat baik kita. Bagi anda yang berkeinginan menjadi bagian pejuang untuk membumikan Al Qur’an yuk bergabung bersama Ihsanul Amal. Baik itu menjadi pendidik, orang tua, siswa maupun donator dari lembaga Dompet Qur’an Ihsanul Amal. 


Firman Allah SWT dalam Surah Al Qamar ayat 17: 

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

Artinya:

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”


Menurut Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah, maksud ayat di atas adalah Allah SWT memudahkan Al-Quran itu untuk dihafal, diingat dan digunakan sebagai nasehat. Semua itu kembali kepada kita mau atau tidaknya untuk mempelajarinya. 


Pesan beliau : 

“Saat kita berinteraksi dengan Al Qur’an, dia adalah kalam Allah yang mulia, istiqamahlah dengannya. Insyaallah, lambat laun nanti akan ada kemuliaan yang Allah berikan kepada kita”




Posting Komentar

0 Komentar