Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Maulid Sakampungan: Merayakan dan Memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Catur, Tamban Batola Kalimantan Selatan

         Sudah menjadi budaya masyarakat Banjar di kalimantan Selatan jika tiba bulan Rabi’ul Awwal, mereka mengadakan acara perayaan kelahiran nabi besar Muhammad SAW dengan cara yang berbeda dengan kebiasaan masyarakat luar Kalimantan. Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah atau lebih tepatnya pada 571 Masehi. Namun, peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal saja, tapi juga diperingati dari awal bulan Maulid sampai  akhir bulan Maulid. Bahkan pada sebagain daerah di Kalimantan Selatan, ada yang merayakannya dengan cara mengadakan acara di semua rumah satu kampung secara serentak, atau yang biasa disebut oleh masyarakat Banjar dengan istilah maulid sakampungan.

Lalu muncul pertanyaan: siapa yang akan menghadiri acara tersebut jika semua rumah di kampung itu mengadakan acara secara serentak?. Jawabnnya adalah: yang menghadiri acara maulid di kampung itu adalah masyakat kampung lain. Begitulah seterusnya mereka mengadakan acara secara bergiliran tiap kampung dan akan menghadirinya juga secara bergiliran antara kampung satu dengan kampung lainnya.

Perayaan Maulid Nabi di Desa Catur, Tamban Batola Kalimantan Selatan, hanya dirayakan di mesjid saja. Para warga memperingati hari kelahiran Nabi dengan penuh suka cita, khusu’ seakan sangat merindukan Nabi. Para warga atau jama’ah biasanya bersama-sama melantunkan shalawat yang dipimpin grup Habsyi yang diundang khusus. Adapun shalawat yang dibacakan yaitu Maulid Diba’ dan Simtuduror yang diiringi dengan musik rebana. Kegiatan tersebut bertempat di Mesjid Thoriqus Sa’adah Desa Catur pada hari Rabu 25 Oktober 2022 malam hari, Ustadz Zam zam Rasyidi M.Pd, selaku Dosen di Sekolah Tinggi Imu Al-Quran Amuntai (STIQ) menghadiri undangan acara tersebut segabai penceramah agama.

Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh agama seperti para ulama dan imam mesjid desa Catur. Tidak ketinggalan tokoh masyarakat setempat juga ikut berhadir di acara tersebut, seperti halnya bapak camat, bapak Kepala desa beserta aparat desa lainnya dan staff dari kantor KUA setempat. Seluruh undangan yang berhadir terlihat antusias untuk mengikuti acara peringatan menyambut hari kelahiran Nabi tersebut sampai selesai dengan Doa.

Momen Maulid Nabi sebagai pengingat agar kita bisa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, sehingga bukan sekedar merayakan dan memeriahkan namun sebagai refleksi diri untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.




Posting Komentar

0 Komentar