Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk
memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian
profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan
oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Kurikulum
Merdeka merupakan kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk
menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan
belajar peserta didik. Karakteristik
Kurikulum Merdeka berfokus pada Pengembangan
Soft Skill dan Karakter, materi Esensial, dan pembelajaran yang Fleksibel.
Berdasarkan hal tersebut maka Analog Teacher of Learning menyelenggarakan Diklat Pendidikan dengan tema “Kurikulum Merdeka sebagai pilihan Mandiri pada Satuan Pendidikan” yang berlangsung selama 4 hari yaitu 16, 17, 18 dan 19 April 2023 dengan 6 narasumber dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya narasumber perwakilan STIQ Rakha Amuntai yaitu Mardiana, M.Pd yang memberikan materi pada tanggal 17 April 2023 dengan judul “Pengembangan Soft Skill dan Karakter Sebagai Profil Pelajar Pancasila.
Langkah nyata yang bisa dilakukan berfokus pada Pengembangan Soft Skill dan Karakter yaitu melalui mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan mengembangkan keterampilan, mempelajari secara mendalam tema dan isu penting yang sedang bekembang, dan melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar. Soft Skill merupakan Kemampuan yg dimiliki individu secara alami yang mencakup Kecerdasan emosional dan Komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain. Namun walaupun ada secara alami kemampuan tersebut harus ditingkatkan dan dipelajari melalui lebih banyak melakukan interaksi dengan melatih kepekaan social. Terutama di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran. Diharapkan bisa mendukung kebrhasilan dan sejalan dengan tujuan dari kurikulum merdeka.
0 Komentar