Dalam rangka memperkuat peran dosen dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, M. Syihabuddin, M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa Arab STIQ Rakha Amuntai, turut berpartisipasi sebagai narasumber dalam kegiatan Latihan Kader Muda (LAKMUD) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Hulu Sungai Utara. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 28 Juni 2025, bertempat di Gedung BKPSDM Kabupaten HSU, Jl. Basuki Rahmat No.2, Amuntai Tengah, Kalimantan Selatan, dan mengusung tema besar “Kader Muda NU Hulu Sungai Utara: Bergerak Bersama Membangun Daerah.” Kehadiran narasumber dalam forum ini merupakan bagian dari kontribusi akademik dalam mendukung penguatan literasi media bagi kader muda NU di tengah tantangan era digital.
Dalam kegiatan tersebut, M. Syihabuddin, M.Pd. membawakan materi bertajuk “Literasi Media untuk Kader IPNU IPPNU: Transformasi dari Konsumen Pasif menjadi Produsen Positif di Era Digital.” Materi ini disampaikan dalam format presentasi interaktif yang mendorong peserta tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga turut aktif berdiskusi, bermain, dan berbagi pengalaman. Peserta kegiatan merupakan kader pilihan dari PC dan PAC IPNU IPPNU se-Kabupaten HSU, mencakup wilayah Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, dan Banjang. Hadir pula perwakilan dari PW IPPNU Kalimantan Selatan yang berdomisili di Kabupaten HSU. Komposisi peserta yang beragam. Terdiri dari siswa, santri, dan mahasiswa menjadikan dinamika kegiatan semakin kaya dan penuh semangat kolaboratif.
Kegiatan dimulai dengan sesi pembuka yang unik, yaitu permainan interaktif “Tebak Fakta atau Hoaks” berbasis aplikasi ClassPoint. Melalui game ini, peserta diajak menebak kebenaran dari berbagai berita populer yang ditampilkan secara real time melalui smartphone mereka. Antusiasme langsung terasa sejak awal, dan menjadi pintu masuk menuju pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya literasi media di tengah arus informasi yang begitu deras.
Dalam sesi materi utama, narasumber mengajak peserta merenungkan kembali posisi mereka di era digital: apakah hanya menjadi penikmat konten pasif atau berani menjadi pembuat konten yang edukatif, santun, dan mencerminkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Disampaikan pula bahwa literasi media bukan hanya soal memilah berita benar dan hoaks, tetapi juga tentang membangun kesadaran kritis, kecakapan digital, dan keberanian menyampaikan gagasan secara positif di ruang publik.
Suasana kegiatan sangat interaktif. Diskusi mengalir aktif dengan pertanyaan dan refleksi yang tajam dari peserta. Dua penanya utama datang dari kader yang relevan dengan dunia digital: satu dari perwakilan PW IPPNU yang kini aktif di bidang komunikasi dan informatika, serta satu lagi dari PC IPPNU yang bersemangat menciptakan konten dakwah dan edukatif pascakegiatan ini. Keduanya menunjukkan bahwa materi ini benar-benar menggugah dan membekas pada peserta, tidak hanya pada level pengetahuan tetapi juga semangat berkarya.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa literasi media dapat ditanamkan dengan pendekatan yang menyenangkan, aplikatif, dan bernuansa kaderisasi. Kehadiran dosen sebagai narasumber dalam forum semacam ini bukan hanya bentuk pengabdian keilmuan, tetapi juga bagian dari gerakan membumikan literasi digital yang berakar pada nilai-nilai keaswajaan dan kebangsaan. Melalui sinergi antara pendidikan tinggi dan organisasi pelajar NU, diharapkan lahir generasi muda yang cerdas bermedia, tangguh secara spiritual, dan siap menjadi produsen nilai positif di ruang-ruang digital masa kini.
Materi lengkap yang disampaikan dalam kegiatan ini dapat diakses melalui tautan berikut:
0 Komentar