Kota Raja, 27 Desember 2023, Kantor Kepala Desa Kota Raja menjadi saksi dari Seminar Makesta IPNU-IPPNU Kabupaten Hulu Sungai Utara yang berlangsung mulai jam 09.00 pagi waktu setempat. Acara ini dihadiri oleh sekitar 30 peserta, terdiri dari pelajar SMA/MA dan mahasiswa dari STIQ Amuntai. Kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu terkini terkait moderasi beragama, khususnya dalam konteks Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Ketua Panitia, Muhammad Rizki, dalam sambutannya menyampaikan tujuan besar dari seminar ini adalah untuk memberikan pemahaman yang kuat tentang konsep Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) kepada generasi muda. Aswaja dipandang sebagai jalan tengah dalam Islam, yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan mayoritas umat Islam. Selain itu, ia juga menggarisbawahi bahwa Aswaja memiliki prinsip-prinsip penting seperti moderasi (tawassuth), proporsionalitas (tawazun), toleransi (Tasammuh), keadilan (I'tidal), dan penegakan amar ma'ruf nahi munkar.
Pemateri utama acara ini, Dr. Muh. Haris Zubaidillah, SQ., M.Pd., menjelaskan bahwa dalam hal akidah, Aswaja mengikuti pemikiran Abul Hasan al-Asy'ari dan Abu Manshur al-Maturidy. Sedangkan dalam masalah fikih, Aswaja mengikuti berbagai madzhab seperti Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali. Adapun dalam bidang tasawwuf, Aswaja mengambil panduan dari tokoh-tokoh seperti Imam al-Ghazali dan Junaid al-Baghdadi.
Dr. Haris menekankan prinsip-prinsip ASWAJA, yaitu moderat (tawassuth), proporsional (tawazun), toleran (Tasammuh), adil (I'tidal), dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Dia juga mengingatkan pentingnya memperkuat moderasi beragama di kalangan generasi muda Indonesia, mengingat bonus demografi yang akan datang. Menurutnya, indikator moderasi beragama mencakup komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi dan budaya bangsa.
Ketua IPPNU, Nahdia, juga menyampaikan pesan penting tentang moderasi beragama dalam konteks organisasi IPPNU. Ia menegaskan bahwa IPPNU selalu mendukung pendekatan yang moderat dan toleran dalam beragama serta mengajak generasi muda untuk berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan penolakan terhadap kekerasan.
Pada seminar ini, turut hadir Ketua Muslimat NU Cabang Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagai tamu kehormatan, serta perwakilan dari PCNU Kabupaten HSU yang diwakili oleh Sekretaris dan Kepala Desa Kota Raja, Ustadz Ahmad Sayuti, S.Pd.I., M.M.
Sebagai penutup acara, moderator Nor Rahim mengingatkan para peserta untuk mendalami prinsip-prinsip Aswaja yang telah disampaikan oleh pemateri. Peserta diminta mencari dalil-dalil yang mendukung prinsip-prinsip tersebut sebagai tugas pendalaman. Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang moderasi beragama dan kontribusi pentingnya terhadap generasi muda dalam menghadapi tantangan bonus demografi Indonesia Emas.
Seminar ini merupakan salah satu langkah yang positif dalam memperkuat pemahaman agama yang moderat dan toleran di kalangan generasi muda, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
0 Komentar