Amuntai, 17 Desember 2024 Sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan kewirausahaan di berbagai daerah, Muhammad Nasir, M.Pd.I, yang merupakan Dosen Program Studi PGMI di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai, ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) melalui Surat Tugas No: 049/SU-FOB/TKMP/X/2024. Penugasan ini menandai peran penting dalam memberikan pendampingan intensif kepada wirausahawan di 9 provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Bali, Riau, Jambi, dan Kalimantan Selatan.
Dalam menjalankan tugas ini, Muhammad Nasir menyampaikan rasa tanggung jawab serta optimismenya terhadap program pendampingan kewirausahaan yang akan berlangsung mulai 7 Oktober hingga 15 Desember 2024. Menurutnya, pendampingan ini bukan hanya tentang memberikan arahan teknis seperti pembuatan arus kas, Nomor Induk Berusaha (NIB), rencana pengembanan usaha, tetapi bimbingan ini juga bertujuan untuk membangun semangat dan kapasitas wirausahawan untuk berkembang secara mandiri.
Muhammad Nasir, M.Pd.I, memberikan arahan kepada Bapak Mukhyar salah satu wirausaha yang mendapatkan bantuan dari Kementrian Ketenaga Kerjaan RI |
“Sebagai DPL, saya merasa memiliki amanah besar untuk membantu pelaku usaha lokal, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan inovasi usaha. Pendampingan ini menjadi langkah nyata untuk mendorong wirausahawan agar lebih kreatif dan berdaya saing,” ujar Muhammad Nasir.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung perkembangan usaha mikro dan kecil, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia memberikan bantuan dana sebesar Rp. 5.000.000 kepada wirausahawan terpilih. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha dan mendorong perekonomian lokal yang berkelanjutan.
Pendampingan ini melibatkan berbagai sektor usaha, mulai dari kerajinan tangan, makanan olahan, jasa laundry, catering, hingga usaha kreatif seperti percetakan dan produksi makanan olahan. Beberapa wirausahawan yang mendapatkan pendampingan antara lain:
- Muhamad Albi Jabar (Kerajinan tangan)
- Hamisah (Makanan olahan)
- Eva Emi Ro (Jasa Cuci Motor dan Lain - lain)
- Henny Hartati (Catering jual aneka kue basah dan kue kering)
- Mukhyar (Warung sembako dan catering)
- Putri Andina Ayuandira (Laundry)
- Titik Yuliyanti (Laundry)
- Cahaya Kamilah (MPASI dan toddler food)
- Khansa Azizah (Menjahit/Penjahit)
- Dini Yuliana (Kedai Minuman)
- Noni Silvia (Menjual Boneka dan Mainan Anak-anak)
- Rima Maulida (Minuman Olahan)
- Zulaiha Zahara (Olahan makanan menjadi keripik pangsit)
- Mulyati (Snack dan cemilan)
- Rusmidah (Warung Gorengan)
- Murtini (Percetakan)
Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif tidak hanya bagi wirausahawan penerima bantuan tetapi juga bagi perekonomian di masing-masing daerah. Dengan adanya pendampingan dan pengelolaan yang tepat, usaha kecil ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal serta membuka lapangan pekerjaan baru di masa mendatang.
Muhammad Nasir menambahkan bahwa pendampingan ini akan difokuskan pada peningkatan keterampilan manajemen usaha, strategi pemasaran yang efektif, serta optimalisasi layanan berbasis digital. “Pendampingan ini dirancang untuk memecahkan hambatan yang sering dihadapi pelaku usaha kecil, seperti manajemen keuangan, pemasaran produk, dan inovasi layanan. Dengan pendekatan personal dan berkelanjutan, saya berharap bisa memberikan dampak positif bagi usaha mereka,” jelasnya.
Muhammad Nasir, M.Pd.I, memberikan arahan kepada Ibu Murini salah satu wirausaha yang mendapatkan bantuan dari Kementrian Ketenaga Kerjaan RI |
Program pendampingan ini merupakan hasil kerja sama antara Fakultas Bisnis Universitas Sampoerna dan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, yang memiliki visi untuk menciptakan wirausahawan unggul di seluruh penjuru Indonesia.
Dengan penuh semangat, Muhammad Nasir menyampaikan harapannya agar para pelaku usaha dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal serta membuka peluang lapangan kerja baru di daerah masing-masing.
“Kami hadir untuk mendampingi, membimbing, dan menguatkan. Kewirausahaan adalah kunci memajukan ekonomi bangsa, dan saya percaya usaha kecil mampu menjadi kekuatan besar jika diberikan pendampingan yang tepat,” tutup Muhammad Nasir.
Muhammad Nasir adalah Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai. Beliau memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi berbasis kewirausahaan.
0 Komentar