Dalam rangka memperingati Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 1443
Hijriah di Mushola Ideham Useri Perumahan Komplek Grand Tanjung Desa Tanta Hulu
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong mengadakan peringatan Isra Mikraj Nabi
Muhammad SAW dan dirangkai dengan Haul Guru Sekumpul yang ke 17 pada Jumat 25
Februari 2022. Seperti biasanya sebelum memasuki kegiatan inti peringatan
sebelumnya dibacakan maulid al Habsyi disertai syair-syair pujian kepada
baginda Nabi Muhammad Saw.
Dalam peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW ini dimintakan
kepada H. Hasan, MA.Hum (Dosen Tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Quran Amuntai)
sebagai penceramah.
Pada tausiahnya, H. Hasan, MA.Hum menjelaskan apa itu yang dimaksud
dengan Isra dan Mikraj baik secara bahasa dan istilah. Selain itu, juga
diungkapkan peristiwa apa saja yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW ketika
menjalani Isra Mikraj. Juga, hikmah dari perjalanan Isra Mikraj. Lebih jauh
beliau memaparkan siapa saja tokoh penting yang mengambil peran dalam
perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad.
Tokoh penting dalam perjalanan Isra Mikraj Nabi adalah Umm Hani’.
Sosok ini sangat jarang dibicarakan oleh penceramah agama. Ummu Hani’ adalah bukan
nama asli namun nama dari kunyah yang biasa di budaya bangsa Arab dari dulu
bahkan sampai sekarang. Nama lengkapnya Fakhitah
binti Abu Thalib.
Ketika Ummul Mukminin Khadijah wafat, Rasulullah merasa
begitu sedih. Dalam keadaan itu, beliau sering menemukan penghiburan di rumah
Umm Hani’. Keluarganya mendukung dan menghiburnya saat beliau sedang berkabut
duka. Umm Hani’ adalah sosok penting dalam sejarah Islam. Dari rumahnya, di
bawah atap yang menjadi langit keluarganya, sebuah kemukjizatan pernah terjadi.
Kediamannya yang penuh berkah menjadi saksi peristiwa Isra Mi’raj. Nabi
Muhammad SAW datang ke rumah Umm Hani’, melakukan salat malam lalu tidur di
sana.
Malam itu, rumah Ummu Hani’ dikunjungi malaikat paling
mulia, Jibril ‘alaihissalam, untuk menjemput Nabi Muhammad SAW. Dari sanalah
peristiwa Isra Mikraj
bermula. Perjalanan satu malam menuju Jerusalem dan Sidratul Muntaha dimulai.
Saat fajar tiba, Nabi pun kembali ke tempat yang sama. Kemudian Nabi SAW
mengabarkan Ummu Hani’ tetang perjalanannya. Ia pun mengimani sabdanya.
Hadis-Hadis Yang Diriwayatkan Ummu Hani’ Dari
Abdurrahmaan bin Abi Laila. Ia berkata, “Tidak ada seorang pun yang
menceritakan kepadaku bahwa ia melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
melakukan salat Dhuha kecuali Ummu Hani’. Sungguh ia pernah mengatakan,
“Sesungguhnya Nabi SAW pernah masuk ke rumahnya pada hari Fathu Makkah, lalu
beliau mandi dan melakukan shalat delapan rakaat. Aku tidak pernah melihat
shalat yang lebih ringan daripada itu, namun beliau tetap menyempurnakan rukuk
dan sujudnya.” (HR. al-Bukhari no. 1176).
عَنْ أُمِّ هَانِئٍ قَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخِذِي غَنَمًا يَا أُمَّ هَانِئٍ فَإِنَّهَا
تَرُوحُ بِخَيْرٍ وَتَغْدُو بِخَيْرٍ
Dari Ummu Hani’. Nabi ﷺ berpesan kepadanya,
“Peliharalah kambing wahai Ummi Hani’, karena ia pergi dengan kebaikan dan
kembali dengan kebaikan.” (HR. Ahmad No.25667).
Sebagai penutup dari ceramah agama di atas, penceramah
mengajak kepada para hadirin dan hadirat yang berhadir untuk tidak menjadikan
peringatan ini hanya sebatas ritual belaka namun dibarengi dengan kualitas dan
kuantitas ibadah khususnya shalat shubuh berjamaah di masjid karena pahala
shalat Sunnah qobliyahnya saja setara dengan dunia dan segala isinya apalagi
shalat fardhu shubuhnya. (HH)
0 Komentar