Pada tanggal 1 Desember 2022 Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab STIQ Amuntai mengadakan kegiatan Seminar dengan tema “Pengembangan Minat Literasi Bahasa Arab” yang diselenggarakan di Auditoriuim Tengah STIQ Amuntai, dengan peserta seluruh mahasiswa PBA STIQ. di antara pemateri yang mengisi kegiatan tersebut adalah Syahabuddin Nur,M. Pd.I dan Muh. Haris Zubaidillah, M.Pd yang menyampaikan dan memaparkan materi tentang Literasi Bahasa Arab Berbasis Lingkungan dan Penguatan Literasi. Diantara point point yang disampaikan terkait tema literasi Bahasa Arab yaitu diawali dari latar belakang minat dan motivasi mahasiswa yang sangat rendah terhadap aktifitas kebahasa araban yang juga berdampak pada semangat belajar Bahasa Arab ini bisa dibuktikan dengan rendahnya penguasaan Bahasa Arab baik secara produktif maupun reseptif. Berdasarkan hal itu maka di antara Tindakan yang bisa dilakukan dengan membangun lingkungan yang produktif sehingga bisa menumbuhkan minat dan semangat untuk belajar Bahasa Arab Karena lingkungan merupakan factor penting dalam pengembangan bahasa.
Menurut hasil
penelitian Ahmad ibn Abd al-Rahman alsamirra’I, beliau menyampaikan bahwa
tingkat pencapaian pengetahuan melalui indera penglihatan mencapai 75%,
sementara melalui indera pendengaran hanya 13%. Sedangkan melalui indera lain,
seperti pengecapan, sentuhan, penciuman, pengetahuan hanya dapat diperoleh
sebesar 12% yang artinya lingkungan
pembelajaran yang yang dilengkapi dengan berbagai gambar dan fasilitas
penunjang berikut dilengkapi dengan program penunjang lainnya akan memberikan
dampak 3 kali lebih kuat dan mendalam dari pada kata-kata (ceramah). Sementara
jika gambar dan kata-kata dipadukan, maka dampaknya 6 kali lebih kuat dari pada
kata-kata saja. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan berperan penting dalam
pembelajaran Bahasa Arab.
Lingkungan
Bahasa terbagi menjadi dua yaitu lingkungan forma dan lingkungan no formal.
Menurut Daulay, lingkungan formal adalah salah satu lingkungan dalam belajar
bahasa yang memfokuskan pada pengusaan kaidah-kaidah bahasa yang sedang
dipelajari secara sadar. Sedangkan lingkungan informal antara lain bahasa yang
digunakan kawan kawan sebaya, bahasa pengasuh atau orang tua, bahasa yang
digunakan anggota kelompok etnis pembelajar, yang digunakan media massa bahasa
para guru, baik di kelas maupun di luar kelas
bisa juga Lingkungan informal bersifat alami atau natural, tidak dibuat
buat.
lima macam
lingkungan bahasa yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak: a.
Lingkungan pandang dan penglihatan (al-bi‟ah al-mar‟iyyah) berupa gambar,
liflet, pengumuman, mading, papan informasi, yang semua berisi tulisan bahasa
Arab Lingkungan pendengaran dan visual (al-bi‟ah al-sam‟iyyah wa almar‟iyyah)
berupa tempat untuk mendengar khutbah, ceramah, perkuliahan, music, siaran
radio, TV yang berbahasa Arab. b, Lingkungan pergaulan atau interaksi belajar
mengajar dengan menggunakan bahasa Arab Lingkungan akademik, berupa kebijakan
sekolah dalam mewajibkan penggunaan bahasa Arab pada hari-hari tertentu dan c. Lingkungan psikologis yang kondusif
yaitu pembentukan citra positif terhadap bahasa Arab.
0 Komentar