Dalam
rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H, Zam Zam Rasidi, M.Pd.,
dosen Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Amuntai, menyelenggarakan kegiatan
Muhasabah Diri dan Ruqyah syar’iyyah Masal yang bertempat di Pondok Pesantren
Tahfizh Al-Qur’an Daarul Ihsan Barito Kuala (DIIBS Batola). Kegiatan ini
merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan keagamaan di
lingkungan Desa Andaman II, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, dan
dilaksanakan pada Kamis malam Jumat, 27 Februari 2025, di Aula Yayasan
Al-Hafizh, kompleks Pondok Pesantren DIIBS Barito Kuala.
Acara
ini mengangkat tema “Pentingnya Bersyukur dan Menghindari Sifat Mubazir”
sebagai bentuk refleksi diri dalam menyambut bulan Ramadhan.
Peserta
kegiatan meliputi seluruh santri Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Daarul
Ihsan, dewan asatidz, serta masyarakat umum di lingkungan sekitar pesantren.
Kehadiran masyarakat menunjukkan antusiasme dan kebutuhan yang tinggi terhadap
pembinaan keagamaan dalam menyongsong Ramadhan.
Kegiatan
ini bertujuan untuk membersihkan diri secara jasmani, rohani, dan hati, agar
lebih siap dalam menyambut bulan suci. Melalui sesi muhasabah dan Ruqyah masal,
peserta diajak untuk melakukan introspeksi diri secara mendalam, menumbuhkan
rasa syukur yang tulus, serta memperbaiki niat dan amalan menuju Ramadhan.
Materi
yang disampaikan dalam kegiatan ini menekankan pentingnya syukur dalam
kehidupan sehari-hari, serta bahaya sifat mubazir yang sering tidak disadari,
baik dalam hal harta, waktu, tenaga, maupun kesempatan ibadah. Ramadhan
diharapkan menjadi momentum untuk memaksimalkan potensi spiritual, yang diawali
dengan kesiapan batin dan kebersihan hati.
Sebagai
penguatan ruhiyah, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi Ruqyah syar’iyyah
secara berjamaah yang dipimpin oleh Zam Zam Rasidi, M.Pd, beliau membacakan
ayat-ayat Alqur’an serta do’a-doa ruqyah tertentu yang didengarkan oleh seluruh
hadirin. Sesi ini bertujuan
menghilangkan pengaruh-pengaruh negatif, baik dari sisi psikologis maupun
spiritual, sehingga peserta dapat menjalani ibadah Ramadhan dengan lebih
khusyuk dan tenang.
Secara
keseluruhan, kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh kekhidmatan.
Antusiasme peserta sangat tinggi, ditandai dengan kehadiran yang maksimal serta
respons positif selama kegiatan berlangsung. Suasana keheningan dan perenungan
spiritual turut memperkuat kesan mendalam bagi peserta.
Kegiatan
ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi dosen STIQ Amuntai dalam mendukung
pembinaan masyarakat secara langsung. Pondok Pesantren DIIBS Barito Kuala pun
menunjukkan peran strategisnya dalam membentuk generasi Qur’ani yang tidak
hanya kuat dalam hafalan, tetapi juga dalam akhlak dan kesadaran ruhani. Semoga
sinergi antara lembaga pendidikan tinggi, pesantren, dan masyarakat semakin
erat dalam upaya membangun umat yang berkualitas secara spiritual dan
intelektual.
0 Komentar