Amuntai – Dalam rangka menghadapi Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXXVI Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025 yang akan digelar di Kabupaten Banjar, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menyelenggarakan kegiatan pembinaan intensif bagi para peserta kafilah. Salah satu pelatih yang dipercaya dalam kegiatan ini adalah Dr. H. Muh. Haris Zubaidillah, M.Pd., seorang dosen sekaligus Wakil Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Rakha Amuntai.
Kegiatan pembinaan ini berlangsung dalam empat pertemuan, yaitu pada hari Sabtu-Ahad tanggal 31 Mei – 1 Juni dan 14 – 15 Juni 2025. Bertempat di kampus STIQ Rakha Amuntai, pelatihan difokuskan untuk memberikan penguatan materi, teknik penyampaian, serta peningkatan kompetensi peserta sesuai cabang lomba yang akan diikuti.
Dr. Haris Zubaidillah ditunjuk sebagai pelatih untuk cabang Tafsir Al-Qur’an dalam tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Ia membina peserta putra dan putri yang akan mewakili Kabupaten HSU pada ajang tingkat provinsi. Di bawah bimbingan beliau, peserta tidak hanya mendapatkan penguatan materi tafsir secara ilmiah dan metodologis, namun juga pelatihan dalam teknik penyampaian dan penguasaan bahasa yang menjadi aspek penting dalam cabang lomba ini.
“Kegiatan ini bukan hanya bagian dari persiapan kompetisi, tetapi juga merupakan momentum pembinaan karakter dan intelektualitas Qur’ani bagi para peserta. Mereka tidak hanya dituntut mampu membaca dan menghafal, tetapi juga memahami dan menjelaskan kandungan Al-Qur’an secara kontekstual dan relevan,” ujar Dr. Haris dalam sesi pembukaan.
Dengan pendekatan yang integratif antara teori tafsir klasik dan kebutuhan kontemporer, Dr. Haris menekankan pentingnya penguasaan konteks ayat, pemahaman pesan ilahiyah yang aktual, serta ketajaman dalam menafsirkan kandungan Al-Qur’an secara komprehensif. Selain itu, beliau juga memberikan masukan teknis terkait penjelasan penguasaan kosakata, pengetahuan sebab turunnya ayat, analisis munasabah ayat, penukilan tafsir dari kitab-kitab tafsir yang otoritatif, serta penguatan kaidah-kaidah dan argumentasi tafsir yang diperlukan dalam sesi lomba. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti pembinaan ini.
Pembinaan ini merupakan bagian dari komitmen LPTQ Hulu Sungai Utara dalam mempersiapkan generasi Qur’ani yang tidak hanya siap berkompetisi, tetapi juga mampu menjadi duta dakwah Al-Qur’an yang cerdas dan berakhlak. Melalui keterlibatan para tokoh akademik dan praktisi tafsir seperti Dr. H. Muh. Haris Zubaidillah, M.Pd., diharapkan kafilah Kabupaten HSU mampu tampil unggul dan membanggakan di panggung MTQ tingkat provinsi.
0 Komentar