Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Khutbah Jum'at: Implementasi pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari (Alquran surah Al-Ankabut ayat 45)

  الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ 

أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ   

Shalat adalah ibadah fardhu ‘Ain bagi setiap orang islam yang mukallaf, shalat juga merupakan tiang agama dan menjadi amal yang pertama kali yang dilihat atau yang di hisab ataupun ditanyai di akhirat nanti.

Sebagaimana Rasulullah SAW. Bersabda: “ Sesungguhnya pertama kali yang akan dilihat atau di hisab dari amal seorang hamba, pada hari kiamat adalah ibadah shalat, bila ditemukan ibadah shalatnya sempurna maka diterimalah shalat dan seluruh amalnya, apabila ditemukan shalatnya kurang yakin atau kurang baik, maka ditolaklah shalatnya dan seluruh amalnya. ( HR. At-Tabarani ).

Shalat seharusnya dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar, firman Allah SWT Q.S Al-Ankabut ayat 45

ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ ٤٥

       Bacalah kitab (Alquran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah Shalat. Sesungguhnya shalat mencgah dari peruatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah lainnya), Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

      Menurut ahli tafsir Ibnu Katsir dalam surat Al Ankabut :45 bahwa hikmah shalat ada adalah mencegah dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar.

Mungkin ada yang bertanya “ Ada orang yang rajin shalat tapi mengapa Shalatnya tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, mulutnya masih saja menceritakan aib orang lain dan merendahkan orang lain, sangat senang akan ghibah, menggunjing tetangga bahkan tak segan untuk menghina sanak saudara, orang ini berarti tidak merasakan manfaatnya shalat dalam kehidupannya tidak sesuai dengan hikamah shalat dalam surah Al Ankabut  ayat 45 tersebut, Dia tidak merasakan kenikmatan shalat yang dia kerjakan, maka besar kemungkinan shalatnya  belum diterima oleh Allah SWT. hal ini disabdakan oleh Rasulullah SAW. ( Pada hari kiamat nanti, ada orang membawa shalatnya kepada Allah SWT. kemudian dia mempersembahkan shalatnya kepada Allah, lalu shalatnya dilipat-lipat seperti dilipatnya pakaian yang kumal,  kemudian dilemparkan ke wajahnya, Allah tidak menerima shalatnya).

Banyak sekali orang yang shalat dan shalatnya akan dilemparkan ke wajahnya, ditolak oleh Allah SWT. bahkan ada yang celaka dengan shalatnya, seperti yang terdapat dalam Firman Allah SWT. dalam surah Al-Ma’uun ayat 4-5:

فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥

“maka celakalah bagi orang-orang yang shalat yaiu orang-orang yang melalaikan shalatnya. ( Al-Ma’un: 4-5 ).

Masalah ibadah shalat merupakan urusan hamba dengan Allah, diterima atau tidaknya shalat seseorang hanya Allah yang mengetahuinya, tetapi bisa diketahui dari ciri-cirinya ataupun tanda-tandanya, sebagaimana dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh imam Al-Bazzar dari sahabat Abdullah bin wahid Al-Harani, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Yang artinya sesungguhnya aku (Allah) hanya menerima salat seseorang yang bersifat tawaduk merendahkan diri dihadapan Ku Dia tidak sombong kepada  makhluk Ku yang lain, dan tidak membiasakan maksiat kepada-Ku, dan tidak durhaka kepada-Ku, dan menghabiskan waktu siangnya untuk berzikir kepadaku dan mengasihi orang-orang miskin dan Ibnu Sabil dan kepada janda janda miskin dan mengasihi kepada orang-orang yang tertimpa musibah ( HR. Imam Al-Bazzar ).

Dari Hadits Qudsi tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang diterima salat oleh Allah subhanahu wa ta'ala memiliki ciri-ciri atau tanda-tanda diantaranya tanda-tanda tersebut adalah:

1.      Shalat yang dilakukan dengan memindahkan diri,

Maksudnya adalah shalat yang dilakukan dengan khusyuk, menjiwai, takut, dan merendahkan diri dihadapan Allah SWT, sikapnya selalu tawaduk karena keagungan Allah rendah diri terhadap sesama, tidak sombong dan selalu mengagungkan kebesaran Allah SWT, rendah hati dan tidak angkuh,

2.      Dia tidak menyombongkan diri kepada Makhluk Allah.

Tawaduknya atau rendah dirinya  dalam salat melahirkan rendah hati dalam pergaulannya dengan sesama manusia. Kekuasaan tidak menyebabkan dia sombong karena dia tahu bahwa kekuasaan adalah amanah Allah SWT. Kekayaan tidak menyebabkan memperbudak orang lain karena ia tahu bahwa harta hanyalah titipan Allah SWT., Pengetahuan tidak membuatnya tinggi diri sebab dia tahu bahwa pengetahuannya tidak seberapa dibandingkan dengan luasnya ilmu Allah SWT. Orang yang shalatnya diterima tidak akan merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, Rasulullah SAW. Bersabda: (Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada perasaan sombong walaupun hanya sebesar biji dzarrah). (HR. Muslim ).

Jadi kita jangan sekali-kali merasa hebat merasa harat dari orang lain walaupun kita lebih kaya lebi alim lebih tinggi jabatan serba lebih dari oarng lain, karena itu yang mencegah kita dari masuk syurga na’udzubillah min zdalik.

3.      Tidak akan mengulangi maksiat kepada Allah SWT.

Dalam hidup, sesekali waktu kita pernah jatuh ke dalam maksiat kecil ataupun besar, mungkin pernah kita memalsukan angka dalam kwintasi, mungkin kita pernah berdusta kepada orang lain, mungkin kita pernah menyakiti hati tetangga, mungkin pernah kita memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri, bahkan mungkin karena kita menyebabkan orang lain menderita dalam hidupnya. Barangsiapa salatnya tidak menyebabkan dia menjauhi kekejian dari kemungkaran maka salatnya hanya akan menambah dia jauh dari Allah SWT.

4.      Orang yang mampu menjadi alat kontrol untuk mengendalikan hawa nafsunya.

Rasulullah SAW. Bersabda:

 ( Barangsiapa yang shalatnya tidak mencegah dari kejelekkan dan kemungkaran, maka shalatnya akan menjauhkan dirinya dari Allah SWT.

5.      Selalu berzikir kepada Allah SWT.

Baik waktu siang maupun malam, menyempatkan diri untuk berzikir kepada Allah SWT. Meskipun urusan dunianya sangat sibuk. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. ( Ya Rasulullah, Syariat Islam sudah banyak pada diriku ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang teguh untuk selamanya, Rasulullah Saw. Menjawab: usahakanlah lidahmu selalu basah menyebut nama Allah, jangan biarkan lidahmu kering tanpa menyebut nama Allah). Berzikir bukan saja disyariatkan dalam shalat saja, melainkan juga pada setiap saat kita berdiri, duduk, bahkan berbaring. Pada satu majelis saja sahabat menemukan Rasulullah membaca istighfar 100 kali, Allah berfirman bahwa zikir dapat menjadikan hati kita tentram

أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨

. Ingatlah hanya dengan banyak mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram). ( Q.S. Ar-Ra'd: 28 )

6.      Orang yang menyayangi orang miskin.

Orang yang mempunyai solidaritas sosial dia bukan hanya melakukan ruku dan sujud saja, tetapi dia juga memikirkan penderitaan sesamanya, dia menyisihkan sebagian waktu dan rezekinya untuk membahagiakan orang lain. Rasulullah SAW. Bersabda:  " orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan surga, Sedangkan kan orang yang bakhil atau pelit jauh dari Allah, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka" ).

Shalat Yang diterima Allah SWT. tampak bekasnya dalam kehidupan orang yang melakukannya, Islam bukan saja datang untuk menegakkan akidah dan ibadah melainkan juga membela manusia yang lemah, fakir miskin, orang yang kehabisan bekal, janda yang ditinggalkan suami dan orang yang menderita. Orang kaya yang membuat sudut kecil di rumah untuk shalat tahajjud di malam hari tidak diterima shalatnya bila ia membiarkan tetangganya mati kelaparan, bila tidak tersentuh hatinya oleh penderitaan orang lain, bila acuh tak acuh saja terhadap masalah kemiskinan bangsanya. Rasulullah SAW. Bersabda " tidak akan masuk surga orang yang kenyang padahal tetangganya kelaparan di sampingnya".

       Demikian semoga kita selalu mendapatkan bimbingan dan pertolongan dari Allah sehingga shalat kita diterima oleh Allah SWT.

وَٱلۡعَصۡرِ ١  إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢  إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوالغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


 

الحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا اَمَرَ. وَأَشْهَدُ اَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ إِرغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلاَئِقِ وَالبَشَرِ. اَللَّهُمُّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ , أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ الُمسْلِمِيْنَ…… إِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَذَرُوْا الفَوَاخِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا يَطَنَ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَخُضُوْرِ الجُمُعَةِ وَالجَمَاعَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ  فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ المُسَبِّحَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَااَيَّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وِسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجمَعِيْنَ, اَللَّهُمَّ وَارْضَ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الَّذِيْنَ قَضَوْا بِالحَقِّ وَكَانُوْا بِهِ يَعْدِلُوْنَ سَادَاتِنَا أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ سَائِرِ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ, اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ المُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَهلِكِ اليَهُوْدَ وَالنَّصَارَى وَالْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. اَللَّهُمَّ اَمِنَّا فِى دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلاَةَ أُمَوْرِنَا وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلاَيَتَنَا فِمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الغَلاَءَ وَالوَبَاءَ والرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بِلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلاَدِ المُسلِمِينَ العَامَّةً يَارَبَّ العَالَمِينَ. اللَهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. مَعَاشِرَ المُسلِمِينَ…… إِنَّ اللهَ يَأمُرُ بِالعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى القُربَى وَيَنْهَى عَنِ الفَخْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُم لَعَلَّكُم تَذَكَّرُوْنَ, فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكبَرُ….

Posting Komentar

0 Komentar