Indeks literasi digital
Nasional pada tahun 2022 mengalami peningkatan. Hal tersebut menyiratkan bahwa
semakin beragamnya aktivitas masyarakat yang dilakukan secara daring, sehingga
menuntut kecakapan digital yang baik sehingga Analog Teacher of Learning mengadakan Diklat Nasional
32 jp dengan tema Digitalisasi Pendidikan: Membangun Literasi Digital bagi
pendidik dan peserta didik. Diklat ini mengahadirkan 8 Narasumber dari berbagai
kampus yang berbeda ada dari STIQ Amuntai, Universitas Sultan Agung Tirtayasa,
Universitas Islam Nusantara Al-Azhar Lubuklinggau, Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin dls diklat ini dimulai tanggal 26-29 Mei 2025.
Salah satu pemateri ialah Miftahul Jannah, M.Pd yang
berasal dari STIQ Amuntai membawakan materi yang bertemakan “meningkatkan
literasi digital tantangan dan sousi di era digitalisasi” Di era di mana teknologi digital
mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan belajar, literasi digital menjadi
kunci utama untuk menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul. Literasi
digital tidak hanya mencakup kemampuan teknis menggunakan perangkat dan
aplikasi digital, tetapi juga memahami dampak sosial, ekonomi, dan budaya dari
teknologi.
Salah satu tantangan utama dalam meningkatkan literasi digital adalah kesenjangan akses. Meskipun teknologi makin tersebar luas, masih ada komunitas dan individu yang tidak memiliki akses yang memadai ke internet dan perangkat digital. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi yang sudah ada. Selain itu, ada juga tantangan dalam memastikan bahwa individu memiliki kemampuan kritis untuk menilai informasi yang mereka temui di dunia digital. Dalam era disinformasi dan hoaks yang meluas, kemampuan untuk memilah dan menilai kebenaran informasi sangatlah penting. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan solusi yang komprehensif. Pertama, pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan akses dan infrastruktur digital, terutama di daerah-daerah terpencil dan komunitas marginal. Program pendidikan juga harus ditingkatkan untuk memasukkan literasi digital sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Selain itu, masyarakat sipil dan sektor swasta dapat berperan dalam menyediakan pelatihan dan sumber daya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat umum. Inisiatif seperti workshop, seminar, dan kampanye sadar digital dapat membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan teknologi secara positif dan produktif. Dengan meningkatkan literasi digital, kita dapat memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang adil untuk mengambil manfaat dari kemajuan teknologi ini, sambil tetap mewaspadai risiko-risiko yang mungkin muncul. Literasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan terhubung di era digital ini.
Ibu Miftahul Jannah juga mnghimbau
seluruh civitas akademika agar selalu membudidayakan literasi digital tidak
hanya untuk diri sendiri tapi kepada para mahasiswa agar bijak menggunakan
digital dalam kehidupan sehari-hari mengingat sekarang ini kita tidak bisa
lepas dengan digitalisasi. Acara seminar ini ditutup dengan antusias para
peserta seminar bertanya mengenai literasi digital kepada para narasumber.
Materi Webinar dapat diunduh di SINI
0 Komentar